10. Vogels Hotel

 

Vogels Hotel was built by the Dutch government in 1926. This building was once owned by Patih Danurejo VI. After independence then changed the owner to be owned by dr. Soekiman, the first Prime Minister of Indonesia. This villa was then loaned to the Air Force until 1980 as a resting place for Air Force officers while in Kaliurang. After that, it was owned by Mr. Yukitoshi Tanaka, a Japanese who later used this building as an inn and restaurant. Until now it is still used as a hotel and restaurant.

It has a New Indies style of building, its characteristics are umbrella roofs, lanterns, bearing walls made of brick construction. The tropical adaptation is indicated by the wide roof surface, the roof overhang, outer wall covered with river stone, terrace, and stairs at the entrance.

Elements of the Art Nouveau building can be seen in the floral-patterned building tiles, and Art Deco on the rooster, vents above the doors, exterior walls, and stairs.


_____


Vogels Hotel dibangun oleh pemerintah Belanda tahun 1926. Bangunan ini sempat dimiliki oleh Patih Danurejo VI. Setelah merdeka kemudian berganti pemilik menjadi milik dr. Soekiman, Perdana Menteri Indonesia yang pertama. Vila ini kemudian dipinjamkan kepada AURI sampai tahun 1980 sebagai tempat peristirahatan perwira AURI selama di Kaliurang. Setelah itu digunakan oleh Bapak Yukitoshi Tanaka, seorang Jepang yang kemudian menggunakan bangunan ini sebagai penginapan dan restoran. Hingga saat ini masih digunakan sebagai Hotel dan Restoran.

Memiliki gaya bangunan Hindia Baru, ciri khasnya adalah atap payung, lantern, dinding konstruksi bearing wall berbahan bata. Adaptasi tropis ditunjukkan dengan permukaan atap yang luas, tritisan, dinding bagian luar yang dilapisi dengan batu kali, teras, dan tangga di pintu masuk.

Elemen bangunan Art Nouveau terlihat pada ubin bangunan bermotif floral, dan Art Deco pada rooster, lubang pintu angin di atas pintu, dinding luar, dan tangga.

_____