Edita Atmaja | "Botanica 2.1: A Begonia in Exchange for an Anthurium"


Edita Atmaja continues the research from her residency two years ago and took a longer stay to further immerse inside the community. During the first residency, she collected information about several well-known types of vegetation that were indigenous to Kaliurang and how it interconnected with the locals. When she starts tracing the passage of the plants, she vaguely saw a plant circulation map brimming with human touch. This distinctive dissemination pattern portrays its communal connectedness. As the result, she discovered an exceptional bond between plants and the people of Kaliurang that she presented in “Botanica 1.1: Vanda Tricolor and Other Findings”. Instead of finding the formal dissemination of the native plants, she found out how unreserved the way people in Kaliurang socialized and exchange with their neighbors. This time, Edita tries to simulate this exchange by preparing a non-monetary trading space called “Taman Tukar” (Swap Garden) especially to accommodate people around Kaliurang to meet their neighbors, exchange domestic plants, and share information about them. All the information are documented and openly displayed for public access.

_____

Edita Atmaja meneruskan risetnya sejak residensi yang dilakukan dua tahun lalu dengan tinggal lebih lama untuk lebih menceburkan diri dalam komunitas. Selama masa residensi pertamanya ia mengumpulkan informasi mengenai beberapa tipe vegetasi yang terkenal yang merupakan tanaman khas Kaliurang dan bagaimana tanaman itu saling berkait-kelindan dengan warga sekitar. Ketika ia memulai penelusuran akan tanaman-tanaman tersebut, secara samar ia melihat sebuah peta sirkulasi tanaman yang dipenuhi dengan sentuhan tangan manusia. Perbedaan pola ini menunjukkan keterkaitan komunal yang terjadi. Hasilnya, ia menemukan sebuah ikatan khusus diantara tanaman dan orang Kaliurang yang ia tampilkan dalam “Botanica 1.1: Vanda Tricolor and Other Findings”.  Alih-alih menemukan hubungan biologis dari tanaman khas tersebut, ia malah menemukan betapa  ramahnya orang-orang Kaliurang saat bersosialisasi dan bertukar sapa dengan tetangga sekitarnya.  Kali ini, Edita mencoba mensimulasikan pertukaran ini dengan mempersiapkan sebuah toko non-profit yang ia sebut “Taman Tukar” terutama untuk mengaomodasi orang-orang Kaliurang untuk bertemu tetengga sekelilingnya, bertukar tanaman kebun sendiri, dan berbagi informasi tentangnya. Segala informasi tersebut terdokumentasikan dan bisa diakses secara publik oleh siapa saja dalam proyek ini.


LOCATION NUMBER: 9 - HOTEL WIJAYA 1