Mark Salvatus | "Jalan-jalan" (Walking Around)

Kaliurang terletak di dekat gunung berapi aktif Merapi, di mana roh, kenangan, dan sejarah adalah bagian tak terpisahkan dari lanskapnya. Segala sesuatu di sekitar wilayah gunung berapi ini memiliki roh yang berbeda peran serta kekuasaan hingga membentuk silsilahnya sendiri. Dhanyang, misalnya, adalah jenis roh yang lebih kuat dengan karakteristik ilahi yang biasanya menguasai dan menjaga sumber daya alam. Sifatnya baik, suka menolong, kuat, dan melindungi.  Mereka memastikan sumber daya alam tidak akan pernah habis selama manusia berperilaku hormat terhadap ruang gaib tersebut. Berbagai jenis dewa, pelindung pohon, arwah leluhur, dan silsilah makhluk halus juga hadir di tempat-tempat di seluruh dunia di mana kekuatan alam hadir dengan kuat, tak terduga, dan seringkali merusak. Mereka bersembunyi di pepohonan– karena pepohonan, hutan, dan gunung merupakan saksi dari sejarah sebuah tempat, desa, dan kemajuan pembangunan neoliberal. Di tempat-tempat di mana agama-agama monoteis mendominasi, mengakui keberadaan makhluk halus ini bisa dianggap penistaan.  Itulah sebabnya mitos tentang “makhluk lain” ini diturunkan hanya dalam bentuk tradisi lisan melalui dongeng dan obrolan santai.  Aturan tentang bagaimana berperilaku di sekitar situs sakral juga sangat spesifik dan terwujud dalam bentuk kearifan lokal. Dalam video ini, Mark Salvatus menciptakan karya fiksi tanpa alur naratif. Sebuah video yang menampilkan penduduk lokal desa sebagai hantu, mempertanyakan apakah hantu yang berjalan di antara kita atau kita lah hantunya? Karya ini sekali lagi ditampilkan dalam 900mdpl karena ketepatan konteks dan dipresentasikan di lokasi yang merupakan perbatasan antara rumah warga, area hutan, serta area pemakaman.

Lokasi #9: Shed by the Gondang River
Artist: Mark Salvatus | “Jalan-Jalan” (Walking Around)

_____

Kaliurang is located near the active volcano Merapi, where spirits, memories, and history are part of the landscape. Everything around its area has a living essence and spirit, ranging in power and roles and later formed its own genealogy. Dhanyang is a more powerful type of spirit with divine characteristics that usually rule over natural resources. They are kind, helpful, powerful, and protective. They ensure natural resources will never run out as long as humans behave respectfully towards the enchanted space.

The different types of deity, protector spirits of the tree, soul of the ancestors, and similar genealogies of ghosts or spirits are also present in places around the world where the force of nature is strong, unpredictable, and often destructive. They are hiding in the trees– as the trees and forest and the mountain are the bare witnesses of all the history of the site, the village, and the neoliberal progress of development.

At places where monotheist religions are dominating, it is considered blasphemous to acknowledge the presence of different beings. That is why myths about these “other beings'' are passed down only in the form of oral tradition through bedtime stories and cautionary tales. Rules on how to behave around sacred sites is also very site-specific and manifests in local wisdom.

In this video, Mark Salvatus creates a fictional work with no narrative flow. A subtle video is presented where local residents of the village play as the ghosts, questioning  whether it was the ghosts who are walking amongst us or are we the ghost? This work is being screened once again at 900mdpl due to the accuracy of the context and is presented in the border between the residents' houses, forest area, and the ancestor’s cemetery.

Location #9: Shed by the Gondang River
Artist: Mark Salvatus | “Jalan-Jalan” (Walking Around)