Rara Sekar | "Buku Resep Kaliurang" (Kaliurang Recipe Book)

Pada tahun 20-an, ada seorang wanita yang masakannya begitu istimewa sehingga keluarga kerajaan memberinya hadiah sebidang tanah untuk dijadikan restoran dan mengatur pernikahannya dengan seorang juru panggangtukang masak kerajaan yang ahli memasak ayam panggang. Di lain restoran, reputasi seorang juru masak terdengar begitu jauh melampaui desa kecil ini sehingga setiap akhir pekan restoran tersebut begitu sibuk, meja-meja tumpah ke jalan sampai ke persimpangan terdekat untuk mengakomodasi pemburu kuliner yang datang ke Kaliurang demi sepiring  bistik sapi. Warung makan lainnya menyediakan menu makanan rumahan yang lezat– warung ini begitu bersahaja sampai-sampai para siswa tentara miskin bisa menggadaikan apapun yang mereka punya: topi, ikat pinggang, sepatu, pin, dan akan menebus kembali setiap bulan. Hal-hal ini kini tinggal kisah masa lalu. Sebagai komponen vital dari industri pariwisata, kisah tentang makanan selalu diceritakan dengan gembira dalam suasana nostalgia. Rara Sekar datang dengan proyek etnografi untuk mengumpulkan cerita tentang makanan sebagai bagian integral dari pengalaman budaya dan resep yang diturunkan dari generasi ke generasi dan menemukan fakta bahwa banyak dari resep makanan tersebut tidak tercatat ketika pemilik resep tersebut telah meninggal. Melalui fotografi, vlog, demo memasak, program publik, dan metode partisipatoris; dia juga menemukan bagaimana cerita tentang makanan dan hubungan orang-orang dengan makanan terbentuk oleh konteks sosio-ekonomi dan budaya yang spesifik.

_____

In the 20s, there was once a lady whose cooking was so excellence that the royalty grant her a piece of land to open a restaurant and arrange her marriage to a pitmaster—royal family’s cook specialized in barbequed chicken. Another cook’s reputation travel far beyond the small village that every weekend the tables are spilling out to the street, all the way to the nearest intersection to accommodate those who travelled for its famous beefsteak. Another food stall offering delicious home cooking menu—so humble that poor military students could pay using whatever they have: hat, belt, shoes, pins, and pay it back every month. It all remains a story of the past. As a vital component of the tourism industry, stories about food has always been told fondly with air of nostalgia. Rara Sekar came with an ethnographic project to collect stories of food as integral part of cultural experience and recipes passed down from generation to generation only to find that a lot of it has gone unrecorded as the owner of the recipe passed away. Through photography, vlog, cooking demo, public programs, and participatory methods; she also found how stories of food and people relationship to food are situated within and shaped by specific socio-economic and cultural context.

Site #04: RM Warung Podjok
Jl.Naga – Kaliurang