Sutarman | "Sirnaning Wrekso Nongko Blonyoh: Sebuah Proposal Pertunukan Situs Khusus" (The Disappearance of a Jackfruit Tree; A Proposal for Site-Specific Lecture Performance)

Melalui karya ini, Pak Tarman mengajukan ide untuk membuat seri pertunjukan wayang keliling yang disajikan di beberapa sungai dengan persyaratan khusus: sungai tersebut harus merupakan sungai yang sebelumnya dilalui oleh aliran material dari erupsi Gunung Merapi, pertunjukan dilakukan di pagi hari ketika matahari baru saja terbit dan para penambang pasir mulai bekerja (karena mereka lah target audiens utama pertunjukan ini), dan alur ceritanya mudah dipahami. Video ini merupakan usulan isi dan desain bagi salah satu pertunjukan wayang untuk dimainkan di sungai Boyong dimana Pak Tarman dan teman masa kecilnya biasa menjelajah untuk menangkap ikan kecil dan makan nangka blonyoh-- sejenis nangka lokal yang cenderung lembek. Pohon nangka itu tersapu alirah material letusan Gunung Merapi di tahun 1994 dan sejak saat itu, sungai tersebut menjadi lokasi penambangan pasir sehingga air meresap lebih dalam ke bawah pasir. Seperti sungai-sungai lain tempat praktik penambangan pasir berlangsung, lanskap Sungai Boyong berubah drastis dibandingkan dengan cerita nostalgia yang dituturkan Pak Tarman melalui pertunjukan wayang ini.

Lokasi #1: Pendopo
Artists: Merapi Siring Kidul (individual work)

Di lokasi pertama ini, para seniman menggunakan nostalgia untuk menggambarkan keindahan kehidupan di Kaliurang sebelum modernisasi dan perubahan lingkungan yang cepat dan pasti.  Karya-karya di lokasi ini secara langsung maupun tidak langsung terhubung dengan karya-karya lain yang ditampilkan di luar ruangan. Beberapa pesan yang ada di karya-karya ini dapat dipelajari secara langsung melalui wisata jalan kaki tertentu.

_____

Pak Tarman proposes an idea for a lecture performance in the form of itinerant wayang show to be presented in different rivers with specific requirements: the river has to be one previously passed by material flow from Mount Merapi, it has to be performed in the morning when the sun has just came out and the sand miners start to work because they are the main target audience, and the story line is easily relatable.

This video is a design and content proposal for one particular wayang show to be played in Boyong river where Pak Tarman and his childhood friend used to explore to catch small fish and eat Nongko Blonyoh-- a local type of jackfruit. The jackfruit tree was swept away by the 1994 Mount Merapi eruption and the river has become a sand mining site causing the water to seep deeper under the sands. Like other rivers where sand mining practices are taking place, the landscape of Boyong River has changed dramatically in comparison to the nostalgic story told through the wayang performance.

Location #1: Pendopo
Artists: Merapi Siring Kidul (individual work)

In this particular section of 900mdpl, the artists use nostalgia to portray the beauty of life in Kaliurang before the fast and steady modernization and environmental changes. The works in this location are connected to the other works being displayed outdoors and some others can be learnt directly through the specific walking tours. 


(link to view the video)